Melangkahkan Kaki Meski Tertatih Menuju Puncak-Puncak Ketinggian

Tak Sengaja Tentang Dunia membaca setatus Teman yang begitu meresap kehati,,, seakan setatus itu benar-benar dikelurakan dari hati yang terdalam sang penulisnya BSH. Alangkah indahnya ketika Petualangan, pendakian, "ngebolang" kalau istilah kawan saya MTY menyebutnya dipadupadankan dengan curahan hati seorang "pelaku" nya. entah apa yg dirasakan penulisnya tapi setatus ini begitu mengena saat dibaca. berikut saya kutipkan setatus tersebut.

"Saat berbagai pertanyaan tak kunjung jua memberikan jawabannya, menekan rasa, menimbulkan lara, meneteskan air mata.

Maka.....saat itu ku mulai melangkahkan kaki meski tertatih menuju puncak2 ketinggian karna dg menjalaninya ku bisa melepaskan serpihan2 asa bersama peluh keringat yg luruh seiring perjalanan yg tak bisa dianggap gampang....

Di puncak2 ini kusadari begitu banyak nikmat yg harusnya ku syukuri hingga....semangatku bangkit lagi tuk kembali berpijak di dataran rendah bumi"

dikutif dari facbook ciciseuri

Ketika berbicara tentang pendakian, saya suka teringat salah satu sahabat saya, Mba Dew saya biasa memanggilnya. Dulu saat pernah mendaki bersamanya dan itu adalah pendakian pertama buat Mba Dew. Yaitu saat menaklukan puncak Gunung Gede melalu jalur Gunung Putri

Puncak Gunung Gede yang berhasil Mba Dew taklukan dengan "SUSAH PAYAH", bahkan pulangnya saya tinggalkan beliau dibelakang. Tapi kini beliau menjadi pendaki tangguh, sudah "banyak" gunung yang beliau taklukan melebihi gunung yang pernah saya daki, ya saya baru mendaki Gunung Gede saja, baru dua kali dengan dua rute yg berbeda. itu prestasi pendakian saya.

Terakihir saya tau Mba Dew mendaki Gunung Batu Jonggol Bogor. Gunung kecil sih tapi saya yang rumahnya disebrang gunung itu belum pernah mendaki satu kalipun. Pulang nanti saya harus mencobanya biar tak tertinggal jauh di belakang oleh Mba Dew. 

"JANGAN MENINGGALKAN APAPUN KECUALI JEJAK"

"JANGAN MENGAMBIL APAPUN KECUALI FOTO"

"JANGAN MEMBUNUH APAPUN KECUALI WAKTU"